Tips Menyusun Surat Lamaran

Menyusun Surat Lamaran Kerja

Menyusun Surat Lamaran yang efektif bisa berdampak positif dengan hasilnya.


Terlihat sepele dan remeh, akan tetapi dengan pengalaman mewawancarai pelamar kerja sejak tahun 2010, membuat saya sering kali menjadi tergelitik untuk memberikan wawasan kepada para pelamar, apa saja yang membuat saya tertarik dengan sebuah berkas lamaran.


Surat Lamaran adalah sebuah permohonan, sehingga sudah sepantasnya dikondisikan untuk memohon agar permintaan kita bisa dikabulkan.


Berikut ini beberapa hal yang membuat Surat Lamaran bisa menarik perhatian saat diseleksi.

  • Gunakanlah amplop yang rapi dan tidak dilipat. Dengan kata lain amplop ukuran folio sehingga semua berkas bisa dimasukkan ke dalamnya dengan rapi tanpa perlu dilipat.
  • Tulislah dengan rapi dan jelas alamat yang dituju dan identitas pengirim. Lebih baik jika dicetak di kertas sticker berwarna putih sehingga bisa menunjukkan bahwa Anda adalah seorang pelamar dengan minat yang tinggi.
  • Menggunakan amplop bertali lebih memudahkan penyeleksi dalam mengambil berkas yang ada di dalamnya daripada amplop yang ditutup dengan lem.
  • Menggunakan paperclip yang sesuai dengan ukuran. Paperclip yang terlalu kecil, sering kali terlepas dan membuat berkas berantakan. Usahakan menggunakan yang tidak berwarna warni, karena terkesan seadanya dan kurang serius.
  • Menyusun berkas secara rapi dengan urutan sebagai berikut:

    1. Pas-photo berwarna ukuran 4x6 1 lembar - saat ini bisa dibilang photo hitam putih sudah tidak digunakan dalam pemberkasan. Usahakan photo dengan wajah agak tersenyum, atau setidaknya tidak dalam keadaan tegang sehingga terlihat percaya diri dan enak untuk dipandang.
    2. Photocopy KTP/SIM - data yang dibutuhkan di sini adalah nama, tanggal lahir dan alamat yang sesuai dan bisa dipertanggungjawabkan. SIM atau Surat Ijin Mengemudi type A atau C akan menjadi pertimbangan tersendiri di beberapa perusahaan.
    3. Surat Lamaran - dicetak dengan rapi dengan alamat yang jelas dan tanggal yang up to date. Bukan hasil photocopy yang menunjukkan bahwa Anda mengirim ke beberapa perusahaan. Surat Lamaran harus eksklusif atau khusus untuk satu alamat.
    4. Daftar Riwayat Hidup atau Curriculum Vitae (CV) - boleh dengan desain yang berwarna menyolok tapi tidak berlebihan. 
    5. Photocopy Ijazah terakhir - termasuk transkrip nilainya.
    6. Photocopy Sertifikat Kompetensi dari yang terbaru (bila ada) - lebih baik melampirkan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan yang dilamar.
    7. Photocopy Surat Referensi Kerja dari yang terbaru (bila ada) - usahakan bekerja setidaknya 6 bulan di satu perusahaan agar bisa mendapatkan Surat Referensi. Idealnya, Anda menempati satu posisi selama 2 tahun. Dengan periode tersebut, dimungkinkan Anda telah menguasai bidang tersebut dengan baik dan sudah saatnya dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi.

Semoga bermanfaat.

Related post:

Membuat Daftar Riwayat Hidup atau Curriculum Vitae (CV)


Post a Comment

Previous Post Next Post